BOIKOT INDOMARET! PELAYANANNYA SANGAT BURUK

 

Jakarta, politisiindonesia.co

            Umat Islam, khususnya para wanita berhijab (berjilbab) harus ektra hati-hati dan diharapkan menghindari berbelanja di  Indomaret, sebab pelayanan Indomaret terhadap wanita berhijab sangat buruk, sehingga konsumen  sangat kecewa atas pelayanan  Indomaret  yang tidak bersahabat. “Saya mengimbau umat Islam memboikot  Indomaret, karena pelayanannya sangat buruk sekali. Saya kapok  berbelanja di Indomaret  Jalan Jeruk Raya, Pondok Sukatani Permai, Depok, karena dilayani  sangat bengis, jutek dan tidak ramah,” kata seorang ibu rumah tangga yang tak bersedia disebut namanya  kepada media online politisiindonesia.co baru-baru ini.

      

       Pengalaman buruk berbelanja di Indomaret yang dialami  ibu rumah tangga tersebut terjadi di Indomaret   Depok, Jabar. Ibu rumah tangga berpenampilan rapi  berhijab berbelanja di Indomaret Jalan  Jeruk Raya Blok FF  Nomor  10, Depok, Jawa Barat bersama putra putrinya yang berhijab seluruhnya pada tanggal 17 Juni 2024 pukul 14.56 WIB.

       Ibu rumah tangga naas itu dilayani oleh pramuniaga bernama Arum. Ternyata, Arum yang sebelumnya ramah dan sopan,  karakternya berubah drastis kepada ibu rumah tangga tersebut. “Dia sangat bengis, jutek dan tidak ramah  saat  melayani saya. Bahkan, sendok es cream yang dibeli anak-anak saya dibanting dia. Saya sungguh terkejut mendapat pelayanan yang tidak sopan dari Arum!,’’keluh ibu rumah tangga tersebut yang hingga kini masih shock dan trauma berbelanja di Indomaret Sukatani.

       Kejadian pelayanan buruk Indomaret Pondok Sukatani, Depok kepada konsumen ibu rumah tangga berhijab dikhawatirkan dialami pula oleh ibu-ibu rumah tangga lainnya di seluruh Indonesia. “Karena itu, agar ada efek jera saya mengimbau ibu-ibu rumah tangga  yang mengenakan hijab (berjilbab) jangan membeli sesuatu di Indomaret. Boikot saja Indomaret, agar ada efek jera!,’’tegas ibu rumah tangga tersebut.

       Pengalaman naas  yang dialami ibu rumah tasngga berhijab tersebut menimbulkan efek negatif  terhadap psikologi ibu rumah tangga itu, sehingga ia dan keluarganya tak mau berbelanja lagi di Indonmaret Sukatani Depok maupun di Indomaret lainnya. Akibat  trauma  psikologis  luar biasa, karena dilayani  secara buruk oleh Indomaret Jalan Jeruk, Sukatani, Depok,  ibu rumah tangga tersebut tak bersedia bertemu langsung dengan pihak Indomaret  Pondok Sukatani Permai, Depok yang akan meminta maaf secara langsung kepada ibu rumah tangga itu. “Saya dari Indomaret Pondok Sukatani mau mohon maaf atas pelayanan yang kurang bagus dari team  toko saya. Jika Bapak/ibu berkenan saya mau meminta maaf secara langsung,’’kata Lestari ( Tary) kepala toko Indomaret Jalan Jeruk Raya dalam chatnya tanggal 21 Juni 2024.

       Atas kejadian naas yang dialami oleh ibu rumah tangga berhijab itu yang dilayani sangat  buruk, melalui chat  WA  Indomaret Pusat  juga sudah meminta maaf.”Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang bapak/ibu alami. Untuk memudahkan kami menindaklanjuti, mohon menyebutkan alamat lengkap toko Indomaret tempat Bapak/Ibu berbelanja dan melampirkan foto struk atau dapat mengirimkan link google maps toko terkait,’’demikian bunyi Chat Indomaret Pusat tanggal 18  Juni 2024.

       “Atas pelayanan buruk Indomaret Sukatani, Depok, saya sangat dirugikan  secara moril  (immateril)  oleh pihak Indomaret,’’ujar Ibu rumah tangga  berhijab itu.

      

Akan Bawa ke Jalur Hukum

               Suami ibu rumah tangga berhijab berencana akan membawa kasus Indomaret tersebut ke jalur hukum. “Jika pelayan Indomaret  yang bernama Arum tidak diberi sanksi tegas oleh pihak management Indomaret dan kasus itu tak segera diselesaikan secara kekeluargaan, maka saya tak segan-segan  menuntut Indomaret dengan nilai ganti rugi moril (immateril) lebih dari Rp 100 miliar.  Saya merasa dihina oleh Indomaret yang memperlakukan istri dan anak-anak wanita saya demikian bengis!,’’ujar suami ibu rumah tangga itu.

       Menurutnya,  sangat menjengkelkan dan merugikan konsumen secara moril,  jika Indomaret yang terkenal di seluruh Indonesia  melayani  pembeli demikian bengis, jutek dan tak bersahabat. “Seolah-olah istri saya yang kebetulan  berhijab mau berhutang kepada Indomaret atau minta-minta kepada Indomaret. Kenapa istri saya dilayani tidak sopan dan bengis sekali oleh Indomaret?  Memang istri saya salah apa? Saya sungguh merasa terhina,’’katanya, heran.

       Seharusnya, kata dia, Indomaret  pusat melakukan evaluasai secara berkala terhadap  pramuniaganya (Pelayannya), sehingga  mereka melayani konsumen dengan ramah dan bersahabat. “Kalau pelayanan Indomaret sangat buruk kepada kaum muslimat berhijab, umat Islam di seluruh Indonesia bisa memboikot Indomaret. Kalau diboikot, Indomaret bisa bangkrut!,’’paparnya.

       Sejauh ini, baik Indomaret Pusat maupun Indomaret Pondok Sukatani Permai Jalan Jeruk Raya, Depok belum  menjatuhkan sanksi tegas  terhadap pramuniaga  yang bernama Arum. “Karyawati  seperti yang tidak profesional itu seharusnya dikeluarkan saja dari  Indomaret, agar  tidak menular  kelakuannya kepada karyawati  Indomaret lainnya,’’paparnya.

       Jika Indomaret Jalan Jeruk Raya Depok, masih melayani konsumen demikian buruk dan tak bersahabat, suami ibu rumah tangga itu mengusulkan agar  Indomaret Pusat  mengakhiri kerja sama dengan CV.Srikandi Kalimaya, pendiri/pemilik Indomaret Jalan Jeruk Raya. “Pemutusan kerjasama  itu sebagai hukuman Indomaret pusat  demi menjaga reputasi dan nama baik perusahaaan di mata masyarakat luas,’’katanya.

Keberatan Indomaret

       Pihak Indomaret pusat maupun  Indomaret Jalan Jeruk Raya,  Pondok Sukatani, Depok yang dikonfirmasi oleh media politisiindonesia.co menanggapi langsung berita tersebut di atas pada Jumat sore (19/7/2024). Bahkan, utusan Indomaret Pusat Agus Riyanto yang didampingi Dadang—kepala Devisi Area Bogor, Depok dan sekitarnya menyampaikan keberatan atas berita politisiindonesia.co di atas. “Kami keberatan atas penggunaan kata Islam dan hijab. Berita tersebut terlalu tendensius, karena pelayan Indomaret sdri Arum juga berhijab,’’kata Agus.

       Indomaret pusat, tambahnya, juga  merasa keberatan terhadap isi berita politisiindonesia.co yang menurut faktanya di toko sangat berbeda dengan isi berita politisiindonesia.co (dd/su/red/02)   

 

 

 

BOIKOT INDOMARET!

Komentar

0 Komentar